Cara Memasang Anti Inspect Element dengan Javascript untuk Melindungi Konten Website Anda

Sudah banyak website yang menggunakan sistem kerja JavaScript untuk membuat tampilan web yang lebih menarik dan dinamis. Namun, penggunaan JavaScript ini juga menjadi celah bagi programmer nakal untuk memanipulasi tampilan website dan mengambil data sembarang. Untuk menghindari hal tersebut, diperlukan pemasangan anti inspect element pada website. Untuk itu, dalam artikel ini akan dijelaskan secara lengkap cara memasang anti inspect element dengan JavaScript. Berikut penjelasannya!

![Anti Inspect Element](https://tse1.mm.bing.net/th?q=%7BAnti+Inspect+Element%7D)

.

Sekarang ini, banyak pengembang web yang menghadapi masalah kemanan pada situs web mereka, terutama terkait dengan mencuri data atau informasi pribadi para pengguna. Oleh karena itu, cara memasang anti inspect element dengan javascript adalah solusi yang tidak boleh terlewatkan bagi mereka yang ingin menciptakan situs web lebih aman. Berikut ini adalah 10 cara atau teknik untuk memasang anti inspect element dengan menggunakan javascript:

Cara Mencegah Pengguna yang Membuka Inspect Element di Browser

1. Mengenkripsi Kode JavaScript
Dalam mempersulit kegiatan peretasan, Anda dapat mengenkripsi kode yang digunakan. Kode JavaScript dapat dengan mudah dilihat oleh pengguna hanya dengan melakukan inspect element pada browser. Namun, jika kode telah dienkripsi, maka aktivitas peretasan menjadi semakin sulit.

2. Menambahkan Password pada Halaman Login
Jika Anda ingin membuat situs web Anda lebih aman, buat halaman login yang dilindungi kata sandi. Dengan begitu, orang asing tidak dapat mengakses data pribadi pengguna.

3. Membatasi Akses ke File
Anda dapat membatasi orang lain dari mengakses file tertentu seperti file Javascript dan CSS. Ini dapat dilakukan dengan mengatur akses file pada server.

4. Menambahkan Captcha
Captcha adalah salah satu cara paling populer dalam memerangi spam dan peretasan. Pengguna harus memecahkan masalah matematika atau memasukkan kode captcha untuk mengakses situs web yang lebih aman.

5. Menerapkan SSL
Secure Socket Layer (SSL) merupakan cara terbaik untuk mencegah peretasan dan pencurian data. Dengan menerapkan SSL, setiap data yang dikirim dan diterima dienkripsi dengan aman.

6. Menerapkan HMAC
Hashed Message Authentication Code (HMAC) juga merupakan cara yang baik untuk mencegah peretasan. HMAC membuat Anda dapat melindungi data dengan menggunakan kunci hash tetapi tidak bisa dibuat atau diurai oleh peretas.

7. Menggunakan Meta Tags
Meta tags adalah bagian dari kode HTML yang berfungsi untuk meningkatkan keamanan halaman web. Meta tags dapat diterapkan pada situs web untuk memungkinkan pengguna terhubung ke situs yang lebih aman.

8. Menonaktifkan Klik Kanan pada Halaman Web
Dengan menonaktifkan klik kanan di halaman web Anda, maka Anda dapat mencegah orang lain untuk mengakses fitur inspect element pada browser.

9. Menambahkan Popup Blocker
Mengaktifkan popup blocker pada halaman web Anda, akan membantu Anda mencegah peretasan. Misalnya, ketika seorang pengguna mengeklik tautan pop-up, halaman web tersebut akan ditangkap dan diblokir untuk meminimalkan risiko peretasan.

10. Memperkuat Pengaturan Hak Akses pada Server
Perkuat pengaturan hak akses pada server dapat membantu Anda mencegah terjadinya peretasan di situs web Anda. Dalam hal ini, Anda dapat membatasi akses pada file tertentu atau membatasi akses pada beberapa halaman web tertentu.

Itulah 10 teknik untuk memasang anti inspect element dalam situs web menggunakan javascript yang harus Anda terapkan demi keamanan situs web Anda. Dengan menerapkan beberapa teknik ini, Anda dapat meminimalkan risiko pencurian data pada situs web Anda dan membuat situs web Anda lebih aman dan terlindungi.

Selanjutnya, kita akan membahas cara-cara memasang anti inspect element dengan menggunakan javascript. Berikut adalah beberapa teknik yang bisa digunakan:

1. Menggunakan Obfuscation

Teknik pertama yang dapat digunakan untuk mempersulit akses Inspect Element adalah dengan menggunakan teknik Obfuscation. Teknik ini mengubah kode Javascript menjadi sulit dibaca dan dipahami oleh manusia, sehingga meskipun ada yang mencoba membuka Inspect Element, ia akan kesulitan untuk mengerti kode program dan manipulasinya.

2. Menonaktifkan Tombol Keyboard

Teknik kedua adalah dengan menonaktifkan tombol Keyboard pada browser, membuat pengguna tidak bisa menggunakan perintah Keyboard untuk membuka Inspect Element. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan event listener untuk keypress, sehingga saat user menggunakan perintah keyboard tertentu, misalnya F12, Inspect Element tidak akan terbuka.

3. Mematikan Klik Kanan pada Mouse

Teknik ketiga adalah dengan mematikan klik kanan pada mouse sehingga tidak ada opsi untuk membuka Inspect Element. Pengguna akan melakukan penelusuran tetapi tidak bisa membuka opsi Inspect Element. Teknik ini bisa dijalankan dengan menggunakan javascript event listener mouseup atau preventDefault().

4. Restricted Mode

Restricted mode atau Mode Terbatas adalah fitur pada browser yang membatasi akses beberapa fitur, salah satunya adalah Inspect Element. Dengan memasang fitur ini, maka pengguna tidak akan bisa membuka Option Inspect Element karena browser menganggap fitur tersebut tidak relevan untuk browsing yang sehari-hari.

5. Menambah Layer Cover

Teknik kelima adalah dengan menambahkan layer cover pada website yang dapat melindungi code dari Inspect Element dan menghalangi akses. Layer cover ini sulit untuk ditembus, sehingga kodes program akan tetap aman dan tidak terkena operasi manipulasi.

6. Menggunakan iFrame

Teknik keenam adalah dengan menggunakan HTML iFrame untuk menampilkan konten website. Dengan memasangkan iFrame pada website, maka Inspect Element akan sulit ditembus karena halaman website yang sedang ditampilkan merupakan halaman yang sedang ditampilkan pada frame.

7. PHP Encryption

Teknik ketujuh untuk mencegah manipulasi kode Javascript adalah dengan menggunakan PHP encryption. PHP Encryption mencegah pengguna untuk mengelabui kode pada website sehingga tidak ada manipulasi kode dan penyusupan data.

8. JavaScript Encryption

Teknik kedelapan adalah dengan menggunakan Javascript Encryption. Teknik ini dapat dilakukan dengan mengenkripsi kode Javascript dan database sehingga hanya pengguna tertentu yang bisa mengakses website kita.

9. Menggunakan CSRF Token

Teknik ke sembilan untuk mencegah manipulasi kode pada website adalah dengan menggunakan CSRF Token. Yakni, token yang digenerate di server dan digunakan untuk menyembunyikan data atau kode penting pada website.

10. Menggunakan CDN atau 3rd Party

Teknik kesepuluh adalah dengan menggunakan CDN atau 3rd Party atau menyediakan hosting file pada 3rd party server. Ini akan memberikan lapisan perlindungan terhadap kode Javascript dari manipulasi dan penyusupan data karena pengguna tidak bisa mengakses file di server pihak ketiga. Hal ini membuat kode Javascript yang terlibat dalam website kita aman dan terjaga dari penyerangan.

Kelebihan dan Kekurangan Memasang Anti Inspect Element dengan Javascript

Dalam memasang anti inspect element dengan javascript pada website, tentu akan terdapat kelebihan dan juga kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk mengimplementasikan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda ketahui tentang cara memasang anti inspect element dengan javascript:

Kelebihan Memasang Anti Inspect Element dengan Javascript

Kelebihan Penjelasan
Mengurangi risiko pembajakan kode Memasang anti inspect element dengan javascript dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya pembajakan kode pada website Anda.
Memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi Anti inspect element dengan javascript dapat menambah lapisan keamanan pada website Anda.
Menjaga kerahasiaan informasi Dengan menggunakan anti inspect element, informasi yang terdapat pada website Anda dapat tersimpan dengan lebih aman dan tidak mudah diakses oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.

Kekurangan Memasang Anti Inspect Element dengan Javascript

Kekurangan Penjelasan
Mengurangi kemudahan debugging Jika ada masalah pada website, memasang anti inspect element dapat menghambat proses debugging dan memperpanjang waktu penyelesaian masalah.
Tidak sepenuhnya efektif Anti inspect element dengan javascript tidak sepenuhnya efektif karena dapat diatasi dengan menggunakan berbagai teknik, seperti menyisipkan script pada halaman tersebut.
Membuat website menjadi lambat Memasang anti inspect element dengan javascript dapat membuat website menjadi lebih lambat karena membutuhkan waktu untuk memproses script tersebut.

Dari kelebihan dan kekurangan memasang anti inspect element dengan javascript di atas, Anda dapat mempertimbangkan hal-hal tersebut sebelum memutuskan untuk mengimplementasikan anti inspect element pada website Anda. Yang terpenting adalah menyadari bahwa meskipun anti inspect element dapat menambahkan lapisan keamanan pada website Anda, tetapi bukan satu-satunya solusi untuk menjamin keamanan website Anda.

Maaf, saya tidak dapat memberikan tautan apa pun karena tidak ada url yang diberikan dalam daftar JSON.

Terima Kasih Telah Membaca! Semoga Bermanfaat

Sekarang Anda sudah mulai memahami bagaimana cara memasang anti inspect element dengan JavaScript. Jangan lupa untuk selalu lebih kreatif lagi dalam membuat solusi anti inspect element karena semakin sering Anda melatihnya, semakin baik hasilnya. Terima kasih untuk waktu dan perhatiannya dalam membaca artikel ini. Kunjungi kembali untuk informasi berguna lainnya dan jangan ragu untuk berbagi ide yang Anda miliki! Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *